Connect with us

Pemerintahan

Jogo Malang Presisi, Aplikasi Pelayanan Masyarakat Kota Malang

Diterbitkan

,

Jogo Malang Presisi, Aplikasi Pelayanan Masyarakat Kota Malang
Polresta Malang Kota memiliki aplikasi pelayanan masyarakat bernama Jogo Malang Presisi. (foto istimewa)

 

KABARMALANG.COM – Polresta Malang Kota memiliki aplikasi pelayanan masyarakat bernama Jogo Malang Presisi.

Aplikasi ini hasil pengembangan dari aplikasi sebelumnya, yakni Jogo Malang yang di rintis sejak 2015, yang di mulai dengan Panic Button on Hand.

“Kami upgrade Jogo Malang Presisi ini dengan konsep integrasi dan kolaborasi,” ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hermanto, Selasa (2/8/2022).

Kami, lanjut Kapolresta, mengintegrasikan sembilan rumah sakit dan 15 instansi pemerintah dan melakukan kolaborasi bersama-sama.

Kombes Pol Buher, panggilan akrab Kapolresta Malang Kota, mencontohkan bila ada menemukan persoalan masyarakat seperti saat ada masyarakat yang membutuhkan rumah sakit, penjemputan ambulans, hingga pengurusan BPJS Kesehatan.

“Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi tersebut,” lanjut Buher.

Demikian juga saat terjadi kecelakaan lalu lintas, kata Buher, maka Unit Laka Lantas juga akan bersinergi dengan Dishub, rumah sakit, dan Jasa Raharja.

Buher bahkan menuturkan, jika aplikasi ini juga bisa di gunakan untuk melaporkan adanya pemasangan kabel yang tidak tepat, pohon tumbang akan terfasilitasi dengan menghubungkannya ke pihak terkait.

“(Dengan aplikasi ini) tidak ada lagi yang bekerja sendiri-sendiri. Kita ketahui bahwa jika kamu ingin berjalan cepat ya silakan jalan sendiri, tapi kalau ingin berjalan jauh ayo kita jalan sama-sama,” ucapnya.

Artinya dengan integrasi dan kolaborasi dengan 24 instansi akan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Aplikasi bukan lagi milik Polresta Kota Malang, namun milik Pemerintah Kota Malang, miliki orang Malang, milik masyarakat Malang,” ujarnya.

Ke depan, Buher bermaksud untuk terus berencana jika setiap orang yang masuk wilayah Malang Kota secara otomatis akan mendapatkan pemberitahuan melalui untuk mengunduh aplikasi Jogo Malang Presisi ini.

Aplikasi ini juga bermanfaat bagi wisatawan untuk mendapat informasi tentang pusat kuliner, tempat wisata, tempat ibadah, ATM.

“Kami bekerja sama dengan PHRI. Selain itu, juga di sediakan menu untuk melihat 180 titik CCTV yang di miliki Diskominfo Kota Malang untuk memantau lalu lintas jalan raya,” terangnya.

Ada juga layanan pengaduan masyarakat yang kami sudah kerja sama dengan wali kota dan DPRD. Sifat dari aplikasi juga selalu ada pembaruan.

“Tadi sudah sempat sampaikan juga ke Kajari ke Dandim terkait Kampung Pancasila dan Kampung Restorative Justice untuk coba di simulasikan untuk masuk dalam Jogo Malang Presisi,” bebernya.

Buher juga mengungkapkan, bahwa aplikasi ini sudah di operasikan kendati baru hari ini penandatanganan MoU di lakukan.

Pihaknya berharap masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ini. Selain itu juga untuk membantu pemerintah menuju smart city. Aplikasi ini bisa di unduh melalui PlayStore dan untuk IOS masih dalam proses.

“Kami juga meminta 840 personel untuk mengunduh dan mengaktifkan GPS sehingga bisa terpantau di Ngalam Command Center (NCC). Ini salah satu cara untuk mengukur analisis beban kinerja personel,” jelasnya.

Sehingga ada masyarakat yang membutuhkan, maka kita akan melihat siapa personel yang terdekat. Harapannya masyarakat itu ada dua saat menemukan persoalan, yaitu di respons atau di tangani dengan cepat dan yang kedua ada interaksi, komunikasi dua arah.

“Untuk saat ini ada sekitar 10 hingga 15 laporan setiap hari yang masuk,” imbuh Buher.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji mengapresiasi inovasi aplikasi Jogo Malang Presisi dan TACS karena akan bermanfaat bagi masyarakat.

“Selamat dan sukses untuk Polresta Malang Kota. Mari terus berbenah semuanya dalam rangka menjaga bagaimana Indonesia tetap berkibar,” ujarnya.

“Kota Malang ini milik kita semua sehingga apapun yang terjadi ayo gayung bersambut. Sehingga apa yang saat ini di lakukan, di inisiasi dapat terus menerus kita evaluasi,” sambung Sutiaji.

Dia juga meminta semua instansi yang terlibat dalam aplikasi ini harus selalu siap memperbarui data sehingga memberi informasi terbaru bagi masyarakat. (tik/fir)

 

Advertisement Gempur Rokok Ilegal Bea Cukai Malang
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com