Pemerintahan
Lomba Olahan Pangan Lokal Non Beras-Terigu Diapresiasi Wali Kota

KABARMALANG.COM – Wali Kota Malang Sutiaji, mengapresiasi Lomba Cipta Olahan Pangan LokalDinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang.
Lomba tersebut terlaksana di Kartini Imperial Building, Kamis (11/11). Uniknya, olahan pangan lokal harus berbahan dasar non beras dan non terigu.
Lomba ini terlaksana dalam rangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41. Sementara, peserta lomba sebanyak 54 stand yang berasal dari kelurahan-kelurahan di Kota Malang.
Sutiaji turut mengapresiasi gelaran ini, terutama kreativitas para peserta.
“Selain untuk ketahanan pangan, juga pertumbuhan ekonomi dengan urban farmingnya yang luar biasa,” tambahnya.
Pemkot Malang menilai lomba ini mampu mendorong masyarakat dalam menciptakan dan mengembangkan produk pangan berbasis sumber daya lokal non beras dan non terigu.
Bahkan, ini juga mendorong pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
Sumber protein tidak hanya beras dan terigu, tapi non beras dan non terigu banyak, serta menyehatkan.
“Untuk itu perlu kita tegaskan, tidak perlu pusing terkait sumber pangan. Lahan di sekitar bisa kita manfaatkan, sepanjang kita mau,” ucap Sutiaji.
Terdapat tiga kategori olahan pangan dalam perlombaan ini. Pertama, kategori Kudapan, dengan pemenang atau juara 1 dari Kelurahan Lowokwaru.
Kemudian, juara 1 kategori Camilan yaitu Kelurahan Merjosari. Sementara, pemenang juara 1 kategori Minuman adalah Kelurahan Mulyorejo.
“Sebagai reward, bagi pemenang ke depan bisa ikut di ajang perlombaan yang tingkatnya lebih tinggi. Supaya lebih bagus dan berkembang lagi,” pesan Sutiaji.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji, bersama Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, menyerahkan hadiah kepada para pemenang.
Nampak hadir pula Wakil I Ketua TP PKK Kota Malang, Elly Sofyan Edi, dan Ketua Dharma Wanita Kota Malang, Yuni Erik Setyo Santoso.
Sementara itu, Plt. Kepala Dispangtan, Sri Winarni, berharap kegiatan ini dapat memantapkan kemandirian pangan lokal.
Dia juga membidik pelestarian sumber daya alam yang memiliki nilai jual.
Menurutnya, kunci kemandirian pangan adalah memanfaatkan hasil potensi alam terutama dari pekarangan atau urban farming.
Potensi alam bisa menjadi pangan fungsional dan mengandung berbagai nutrisi dan memiliki nilai jual.
“Sehingga, ini mampu meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat Kota Malang. Ini juga dalam rangka ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional paska pandemi covid-19,” urainya.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi