Connect with us

Edukasi

Dua Mahasiswi FIB Ikut Program Transfer Kredit Internasional

Diterbitkan

,

Dua Mahasiswi FIB Ikut Program Transfer Kredit Internasional
Mahasiswi FIB UB yang mengikuti transfer kredit internasional. (foto : ist)

 

KABARMALANG.COM – Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) mengikuti program Transfer Kredit Internasional.

Keduanya berkesempatan merasakan menjadi mahasiswa di Tianjin Foreign Studies University (TFSU), sejak September lalu.

Selama 1 semester, Valencia Gaby Widiyanto, dan Antoinette Wilhemina Ather akan mempelajari beberapa mata kuliah di TFSU. Tetapi, mereka tetap menyelesaikan studinya di Universitas Brawijaya.

“Untuk mata kuliah ada 4 yang wajib dan 1 kelas pilihan, yaitu Chinese Panorama, ” jelas Gaby melalui pesan singkat, Sabtu (23/10).

Tidak hanya dari China, mahasiswa di program ini berasal dari berbagai negara. Antara lain Amerika, Gabon, Jepang, Korea dan lainnya.

“Tidak hanya mahasiswa sarjana, ada pula yang sedang menempuh S2. Ada juga yang mendapat beasiswa”, imbuhnya.

Meskipun daring, kedua mahasiswi ini tetap beradaptasi selama perkuliahan. Baik Gaby dan Wilhemina terbantu oleh para dosen di TFSU yang sigap mengurus kelas dan mengikuti perkuliahan.

Sehingga memudahkan kedua mahasiswi ini untuk belajar.

Selain kuliah, kedua juga mengikuti kegiatan non akademis. Misalnya pengenalan budaya bagi mahasiswa asing.

“Kemarin sempat ada acara tentang Mid-Autumn Festival, di sini kami mendapat paparan tentang asal muasal perayaan tersebut dan budaya terkait,” imbuh mahasiswi angkatan 2019 ini.

Sedangkan bagi yang berada di Tianjin, menurut Gaby, bisa mengikuti festival serupa secara langsung.

Perbedaan zona waktu juga tidak menghalangi keduanya mengikuti materi. Mayoritas kelas mereka sudah bergulir secara sinkron. Tetapi ada 1 kelas yang sifatnya asinkron.

“Sesuai persetujuan, saya mendapat izin menonton siaran ulang selama 24 jam dan mengerjakan tugasnya,” paparnya.

Penugasan dari pengampu mata kuliah pun lebih bervariasi. Menurut Wilhemina, tugas menyesuaikan materi.

“Jadi tidak selalu membuat karangan. Misal menulis kosakata. Kemudian merekam pembicaraan menggunakan kosakata tersebut,” terangnya.

Salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar : Kampus Merdeka adalah program Transfer Kredit.

Lansiran situs dikti.kemdikbud.go.id, Transfer Kredit Internasional merupakan layanan bagi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan belajar di luar prodi atau kampusnya.

Melalui program ini, pemerintah berharap mahasiswa Indonesia tidak hanya mendapatkan pengembangan kemampuan dan keilmuan. Namun juga mempelajari aspek sosial, budaya, antropologi dan lainnya.(carep-04/yds)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih