Pemerintahan
Dahsyat, Ini Kekuatan Tempur Senjata Berat Armed Kostrad!

KABARMALANG.COM – Resimen Armed 2/PY/2 Kostrad unjuk kekuatan tempur nan dahsyat dari senjata berat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Unjuk kekuatan tempur itu terlihat dari latihan menembak senjata berat terintegrasi di Puslatpur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jatim, Selasa (13/10).
Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad menjadi pimpinan umum dalam latihan.
Andi juga hadir bersama Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Kodiklatad, Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Pangdiv mengabarkan, prajurit tetap harus mengasah keterampilan pengoperasian alutsista agar kekuatan tempur TNI tetap dahsyat.
“Prajurit Armed TNI AD harus selalu siap apabila negara membutuhkan kekuatan Armed TNI AD. Kapanpun dan di manapun,” kata Andi, Kamis, 14 Oktober, hari ini.
Menurut Andi, latihan menembak senjata berat terintegrasi kali ini dapat menjadi alat ukur kemampuan diri prajurit Armed Kostrad.
“seorang prajurit armed sejati harus senantiasa mengukur, dan meningatkan kemampuan diri, demi melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya,” tuturnya.

Pangdivif 2 Kostrad, saat membawa munisi alutsista meriam 155/mm caesar. (foto : ist)
Andi juga menegaskan, teknologi persenjataan dunia saat ini terus berkembang. Sehingga, prajurit Armed Kostrad, tidak boleh hanya mampu mengoperasionalkan teknis senjata analog.
“Prajurit Armed Kostrad juga harus mengasah kemampuan operasional dalam komputasi. Karena, sekarang sistem penembakan alutsista sudah serba terkomputerisasi,” tegasnya.
Kabar Lainnya : Yonkes 2/Divif 2 Kostrad Kirim Personil ke Mamuju Sulawesi Barat.
Tiga Satuan Batalyon Artileri Medan hadir dalam latihan ini. Yaitu Yonarmed 1/Ajusta Yudha, Yonarmed 11/Guntur Geni dan Yonarmed 12/Angicipi Yudha.
Tiap satuan, memiliki alutsista berbeda. Dalam latihan kali ini, para prajurit Armed Kostrad memakai sejumlah alutsista.
Antara lain, 1 Baterai MLRS ASTROS II MK 6 (Yonarmed 1), 1 Baterai Meriam 76 mm/GN (Yonarmed 11), dan 1 Baterai Meriam 155 mm GS/Caesar (Yonarmed 12).
Jarak tembak maksimal munisi roket astros adalah sejauh 300 kilometer. Tetapi, untuk latihan kali ini, Armed Kostrad memakai jarak tembak 10 kilometer.
Sementara itu, Totok Imam mengungkapkan, TNI masih akan terus mengembangkan alutsistanya.
“Saat ini kita tengah melakukan kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam hal pengembangan sistem radar untuk mendukung tupok TNI AD,” ujarnya.
Karena, alutsista Resimen Armed 2 Kostrad tersebut sudah terkomputerisasi. Menurut Totok Imam, radar tersebut berfungsi mendeteksi kedudukan musuh melalui suara ledakan munisi.
Meski demikian, Totok menegaskan, faktor yang paling utama dalam latihan ini yaitu faktor keselamatan dan keamanan baik personil maupun materil.
“Dan juga di tengah pandemi ini, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya dengan penggunaan masker di setiap kegiatan,” tutup perwira tinggi yang pernah menjadi Danrem 083/Bdj di Malang itu.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi