Connect with us

COVID-19

Jatim Level 1 Penanganan Covid-19, Kabupaten Malang Disorot

Diterbitkan

,

Jatim Capai Level 1 Penanganan Covid-19, Satu-Satunya Di Indonesia
Forpimda Jatim mengumumkan level zonasi provinsi menjadi level 1. (foto : ist)

 

KABARMALANG.COM – Jawa Timur (Jatim) merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang capai level 1 penanganan covid-19.

Ini berdasarkan asesmen dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang mengadopsi World Health Organization (WHO).

Forkopimda Jawa Timur memaparkan hal ini dalam konferensi pers di gedung negara Grahadi, pada Jum’at petang (17/9).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengabarkan, ada beberapa data yang mungkin bisa menjadi referensi bahwa Jawa Timur masuk level 1.

“Alhamdulillah atas kerja sama, gotong royong dan kekompakan kita semua, Jawa Timur menjadi provinsi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia yang masuk level 1,” ucap Khofifah.

Kabar Lainnya : Pemkot Malang Alokasikan Dana Cukai Untuk Jaminan Kesehatan.

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid Jatim, dr Joni Wahyu Hadi memaparkan indikator capaian tersebut.

Di antara semua provinsi di Pulau Jawa dan Bali, hanya Jawa Timur yang mencapai asesmen 1 dari 6 parameter.

Testing, tracing, treatment, kemudian kapasitas respons memadai pada level 1.

Sementara, dari tingkat zonasi, masih ada 2 daerah, yakni Kabupaten Blitar dan Bangkalan yang level 3. Kemudian tidak ada daerah yang level 4, ada 10 yang level 1, dan 26 yang level 2.

“Kalau kita lihat zonasinya sudah tidak ada lagi zona merah. Kalau kita lihat dari BOR, sudah turun semuanya di bawah 60 persen,” jelasnya.

WHO mensyaratkan BOR 60 persen dan ICU 18 persen untuk lepas dari zona merah. Kemudian isolasi rumah sakit 18 persen dan untuk rumah sakit darurat hanya 13 persen.

“Artinya ini bahwa di tengah masyarakat pun itu juga kecil, hasilnya cuma 13 persen,” paparnya saat konferensi pers perkembangan covid-19 di Jatim.

“Jadi ICU rumah sakit kemudian isolasi rumah sakit, rumah sakit lapangan semuanya di bawah 60 persen. Artinya sudah masuk di dalam standar WHO untuk memadai,” ucapnya.

Joni juga menjelaskan, ICU kurang 20 persen itu sudah bisa memenuhi syarat zona hijau.

Sementara, antrian UGD pada bulan-bulan Juli kemarin itu begitu tingginya. Tetapi sekarang antrian tersebut hilang.

Antrian di UGD turun drastis dari PPKM darurat. Yaitu sekitar 835 persen per hari.

Sementara, di awal Agustus, antrian UGD mencapai 365 persen dengan perbandingan kapasitas normal.

“Sekarang sudah tidak ada lagi antrian di UGD. Ini artinya case di masyarakat, bukti bahwa sangat menurun,” jelasnya.

Sementara untuk vaksinasi 1 saat ini mencapai 38,34 persen dan vaksinasi dosis 2 20,57 persen.

Kabar Lainnya : Pasar Pintar Joyo Agung, Satu-satunya Pasar Non Tunai Di Kota Malang.

Satgas menyimpulkan, vaksinasi belum 70 persen. Tetapi Jawa Timur sudah bisa mengendalikan laju penularan dan kapasitas responnya dengan baik.

“Artinya prokes di Jawa Timur sudah on the day,” kata dokter yang juga direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.

Senada, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto juga mengatakan, ini merupakan capaian yang luar biasa.

Namun, Pangdam tidak berpuas diri. Dia menyadari sepenuhnya bahwa pandemi covid-19 ini jauh dari selesai jadi berakhir.

Memang, Jawa Timur sendiri secara provinsi sudah menduduki level 1. Tetapi sebetulnya di tingkat kabupaten kota masih banyak yang harus ada peningkatan.

Baru 10 kabupaten kota yang benar-benar level 1. Kemudian ada 26 kabupaten kota yang menduduki level 2 dan masih ada 2 kabupaten yang menduduki level 3.

“Ini yang masih level 3 ini kami akan tingkatkan menjadi level 2. Dan yang level 2 mudah-mudahan bisa menambah kepada yang level 1 dan yang level 1 bisa tetap bertahan,” ucap Pangdam.

Pangdam menyebut, fokus jajaran Forpimda Jatim adalah vaksinasi. Karena, vaksinasi Jawa Timur relatif cukup tinggi.

Dari segi jumlah, Jatim sudah 12 juta, bahkan hampir 13 juta yang sudah mendapat dosis 1.

Kabar Lainnya : Kunjungan Wisata, Disparta Kota Batu Pesimis Capai Target.

Tetapi memang ada beberapa kabupaten yang juga harus mengalami peningkatan vaksinasi.

“Paling tidak ada 3 kabupaten yang terus kita dorong. Antara lain Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Bangkalan,” tandasnya.

Kendati demikian, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi aktif, di dalam pencapaian level 1 di seluruh Jawa Timur.

“Ini pasti bisa berhasil kalau masyarakat mendukung. Tentunya kami dari jajaran Polda Jatim siap mendukung Gubernur dan Pangdam untuk mempertahankan meningkatkan serta menjaga level 1 di jajaran Jatim,” tegasnya.

“Kami memohon kepada masyarakat. Karena memang covid-19 masih lama ayo tetap kita disiplin. Sehingga situasi makin membaik tentunya harapan ke depan ekonomi dapat juga membaik,” pungkas Kapolda Jatim.(carep-04/yds)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih