Connect with us

Hukrim

Perawat Yang Terbakar Hidup-hidup Harus Operasi Plastik, Ini Kabarnya

Diterbitkan

,

Perawat Yang Terbakar Hidup-hidup Harus Operasi Plastik, Ini Kabarnya
RS Hasta Husada Kabupaten Malang, tempat korban perawat dibakar hidup-hidup menjalani perawatan. (Foto : Rjs)

 

KABARMALANG.COM – Kondisi Eva Sofiana Wijayanti, 33, perawat asal Kalipare Malang yang terbakar hidup-hidup, semakin membaik. Dia tidak lagi berada di IGD RS Hasta Husada.

Edi Wahyudi Humas RS Hasta Husada membenarkan. “Sudah mulai membaik. Sudah pindah di ruang rawat inap Garuda. Tidak ada gejala yang berlebih. Kondisi korban membaik berangsur pulih,” ujar Edi, Kamis (6/5).

Meski demikian, kasus perawat yang terbakar hidup-hidup ini menjadi atensi Hasta Husada. Sehingga, RS tersebut menurunkan dua dokter spesialis.

Perawat Kena Siram BBM Di Malang, Wajah Dan Tubuhnya Luka Bakar

Korban Eva yang mengalami luka bakar di wajah dan tangannya. (Foto : Istimewa)

“Korban masih perawatan intensif di RS kami. Dokter yang menangani adalah spesialis anestesi dan bedah plastik,” ujarnya.

Dua dokter spesialis tersebut harus turun tangan karena lokasi luka bakar korban. Yakni luka wajah dan tangan serta sebagian tubuh korban.

“Luka bakarnya 32 persen. Dalam kategori juga tidak terlalu parah, masih bisa pengondisian dengan baik,” jelasnya.

Menurut Edi, Hasta Husada akan mengawasi perawatan korban dalam waktu kurang lebih dua pekan. Setelah kondisi Eva membaik, RS memungkinkan korban rawat jalan.

Dari situ, dokter juga akan menentukan jadwal dan bedah operasi plastik. Edi menegaskan, kondisi korban masih bisa terselamatkan.

“Untuk bisa pulih sangat memungkinkan. Yakni dengan metode bedah plastik dan perawatan lainnya,” ringkasnya.

Kabar Lainnya : Perawat Korban Pembakaran Di Kalipare Jadi Saksi Kunci Ungkap Pelaku.

Sementara itu, Polres Malang masih terus mendalami penyelidikan kasus perawat yang terbakar hidup-hidup ini. Kapolres Malang AKBP Hendri Umar mengamini.

“Anggota masih berada di lapangan sampai saat ini untuk mendalami motif dan penyebab. Karena korban tiba-tiba saja disiram bensin sampai terbakar,” ungkap Hendri terpisah.

Dia meyakini akan ada perkembangan dalam satu dua hari ke depan. Karena, kondisi korban kian stabil.

Sehingga, polisi bisa menggali keterangan dari korban. “Kondisi korban semakin membaik. Semoga kami bisa segera sinkronkan keterangan korban dengan hasil penyelidikan,” tambah Hendri.

Sampai saat ini, polisi masih mendapatkan sejumlah petunjuk dari hasil olah TKP. Misalnya kendaraan serta ciri-ciri fisik pelaku.

“Walau membaik dan sudah sadar, korban masih trauma. Sehingga penyidik kami cukup sulit mengambil keterangan dari korban,” jelasnya.

Polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban. Supaya, famili Eva yang melakukan pendekatan untuk mengungkap fakta-fakta baru penyelidikan.

Hendri sendiri enggan berspekulasi soal motif pelaku. Apakah itu motif dendam, asmara, ekonomi atau lainnya.

“Masih sangat mentah, kami tidak mau menduga-duga dulu. Setelah ada keterangan korban, baru kami bisa buat kesimpulan,” akhirnya.(rjs/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com