Pemerintahan
Sekolah Menjahit Dinsos Kota Malang Latih Perempuan Tiap Kelurahan

KABARMALANG.COM – Dinsos P3AP2KB Kota Malang menggelar kegiatan Sekolah Menjahit bagi 50 perempuan yang berasal dari 57 kelurahan di Kota Malang.
Kegiatan tersebut terhelat di SMK N 3 Kota Malang, Rabu (14/4). Kegiatan Sekolah Menjahit terbagi dalam tiga tahapan. Saat ini Sekolah Menjahit telah memasuki tahap dua. Jadwalnya tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
Tiga tahapan itu adalah tahapan dasar, tahapan terampil, hingga tahapan mahir. Tahapan satu telah berlangsung pada tahun 2020 lalu.
Ani Rahmawiyati, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang membenarkan. Pesertanya berasal dari tiap kelurahan yang ada di Kota Malang.
“Kalau dari kelurahan kita ambil satu atau dua orang, itu kan belum bisa merekap semua dalam satu kelurahan,” ujar Ani kepada wartawan, di SMK N 3 Kota Malang, Rabu (14/4).
“Harapan kami dari yang kami ikutkan perwakilan satu kelurahan itu. Kedepannya perwakilan itu bisa membentuk sebuah kelompok menjahit di kelurahannya,” sambung Ani.
Misalnya tiap perwakilan membentuk kelompok menjahit di kelurahan masing-masing sebanyak 10 kelompok. Setiap kelompok ada 10 anggota.
“Jadi bisa meng-cover 100 perempuan tiap kelurahan kan. Alumni sekolah menjahit ini bisa menularkan atau memberikan pelajaran ke angggotanya,” jelasnya.
Kabar Lainnya : Dampak Covid-19, Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Distribusikan BST.
Dalam kegiatan Sekolah Menjahit ini ada delapan sampai sepuluh pertemuan latihan menjahit. Instrukturnya langsung dari SMK N 3 Kota Malang.
Ani mengatakan untuk materi pelatihan tahapan dasar masih tentang dasar-dasar menjahit.
“Misalnya caranya memasukan benang, pengenalan mesin jahit, dan caranya menjahit. Lalu membuat bawahan dan atasan itu yang masih belum pecah polanya,” bebernya.
Meskipun masih tahapan dasar, akan tetapi para peserta dari kelurahan memberikan progres yang berarti. Lewat delapan kali pertemuan peserta sudah bisa membuat produk hasil jahit mereka.
“Mereka yang belum bisa sama sekali di tingkat dasar itu, awalnya tidak bisa memasukan jarum, akhirnya sudah bisa membuat baju. Di akhir pertemuan mereka menampilkan hasil karyanya,” ungkapnya.
Pada tahapan ke dua kali ini, para peserta dari kelurahan sudah memasuki tahapan terampil. Mereka telah naik satu level.
“Peserta membuat blazer dan bawahan yang pecah polanya. Itu yang tingkat terampil, nanti penutupannya juga mereka menampilkan hasil menjahitnya itu,” akhirnya.(fat/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi