Peristiwa
Balita Tenggelam Di Malang Indikasikan Kelalaian, Polisi Turun Tangan
KABARMALANG.COM – Kasus balita tenggelam di Kabupaten Malang berbuntut panjang. Polsek Pakisaji tengah memeriksa pengelola kolam renang Cerme.
Sebelum ini, balita tenggelam di Pakisaji Kabupaten Malang. Balita tenggelam bernama Ahmad Fauzi, 5, Minggu (15/3) kemarin.
“Ya, kami periksa pengelola atas kejadian itu,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Pakisaji, Ipda Eka Yuliandri Aska, Senin (15/3).
Menurut Aska, peristiwa ini tidak seharusnya terjadi. Karena, balita itu seharusnya dalam pengawasan.
Sehingga, polisi mengindikasikan adanya kelalaian. “Peristiwa itu menandakan adanya kelalaian. Baik pengelola kolam renang Cerme maupun orang tua korban,” ujar mantan Kasubbag Humas Polres Malang itu.
Polisi pun sekarang sedang mengagendakan pemeriksaan saksi. Terutama, pengelola kolam renang Cerme.
Pemeriksaan itu, meliputi kelengkapan administrasi. Kemudian, perizinan operasional kolam renang Cerme.
Azka, juga menyoroti minimnya sarana keamanan. Misalnya, kehadiran tim penyelamat atau life guard kolam renang.
“Wisata kolam renang seperti ini seharusnya ada tim resque. Tetapi ini tidak ada,” ringkasnya.
Alhasil, seluruh kegiatan kolam renang Cerme saat ini berhenti. Polisi melarang adanya operasional kolam hingga tuntas pemeriksaan.
“Sekarang, kolam renang Cerme kami kelilingi dengan garis polisi. Ini untuk sementara waktu, sampai pemeriksaan selesai,” katanya.
Selain pengelola, polisi mengaku juga akan memeriksa orang tua korban. Namun, karena masih masa berduka, polisi menunda jadwal pemeriksaan.
“Mungkin sekitar 1 bukan ke depan. Baru akan kami periksa orang tuanya,” akhirnya.
Kabar Lainnya : Balita Tenggelam Di Kolam Renang Cerme Pakisaji Kabupaten Malang.
Sebelumnya, balita tenggelam di kolam renang Cerme, Pakisaji, Malang. Akibatnya, nyawa korban, Ahmad Fauzi, 5, melayang.
Peristiwa balita tenggelam di kolam renang Cerme terjadi Minggu (14/3). Mulanya, korban dan keluarganya berlibur di kolam renang Cerme.
Keluarga ini datang jam 08.00 WIB. Selama berenang, orang tua korban, Siti Fatimah mengawasi korban.
Namun pukul 10.00, korban lepas dari pantauan orang tuanya. Begitu korban hilang, Siti Fatimah segera mencari anaknya.
Tetapi, nahas bagi Si balita. Dia tenggelam di kolam renang Cerme. Ternyata, korban salah masuk kolam renang dewasa.
Bahkan, saat kejadian, masyarakat sempat melihat korban. Korban juga sempat minta tolong.
Salah satu wisatawan yang berenang turut menolong. Alhasil, korban berhasil tertolong meski dalam keadaan lemas.
Kondisi korban kolam renang Cerme itu kritis. Sehingga, petugas segera membawa korban ke RS Ben Mari. Hanya saja, dalam perjalanan nyawa korban melayang.(im/yds)
Peristiwa
Info Terbaru Gempa Malang, 8 Orang Meninggal
KABARMALANG.COM – Info gempa terbaru di Kabupaten Malang, delapan orang meninggal dunia. BPBD Provinsi jatim melaporkan bahwa jumlah korban meninggal terkonfirmasi delapan orang.
Sebelum ini, Kabarmalang.com
Pada Sabtu (10/4) sekitar pukul 21.00 WIB, BPBD Jatim memberi info gempa terbaru di Kabupaten Malang, yakni 8 orang meninggal. Ada tambahan satu orang lagi meninggal di Lumajang.
Rinciannya identifikasi korban gempa adalah sebagai berikut. Ada tiga korban jiwa di Ampelgading Kabupaten Malang.
Yakni, Pertama, Munadi, 85 warga RT 12 RW 03 Desa Wirotaman. Kedua, Imam Santoso, 30 warga RT 31 RW 06 Desa Sidorenggo, dan Hariyeh, 80, warga RT 01 RW 01 Desa Tamansari.
Kemudian, dua orang meninggal di perbatasan Lumajang-Malang bernama Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Tempurrejo Tempursari.
Setelah itu, ada dua orang meninggal di Kabupaten Lumajang tertimpa reruntuhan rumah akibat gempa. Yaitu H Nasar dan Juwanto, warga Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Untuk tambahan satu nama korban jiwa di Lumajang adalah Bonami. Beralamat di Blok Halimo, Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Kondisi meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan membenarkan. Korban jiwa di Kabupaten Malang ada tiga orang.
“Kalau korban luka-luka sepertinya berkembang lagi (datanya). Kalau yang meninggal dunia semoga cukup di tiga itu ya,” ujar Sadono, Minggu (11/4).
Ia menambahkan, sementara ini korban luka-luka di Kabupaten Malang ada 8 orang. Saat ini mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, Kabarmalang.com mengabarkan bahwa gempa berkekuatan 6,1 M itu tidak berpotensi tsunami. Hampir sebagian wilayah di Provinsi Jawa Timur merasakan guncangan gempa tersebut.
Gempa tersebut berpusat di Samudra Hindia. Tepatnya, 90 kilometer dari sisi selatan pesisir Kabupaten Malang. (fat/fir)
Peristiwa
Gempa Bumi Dahsyat Rusak 5 Bangunan di Kota Malang
KABARMALANG.COM – Gempa dahsyat berkekuatan 6,1 magnitudo merusak lima bangunan di Kota Malang, Sabtu (10/4) siang kemarin.
Cornellia Selvyana Ayoe, Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam Seksi Logistik Penanggulangan Bencana Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang membenarkan.
Gempa bumi pada pukul 14.00 WIB tersebut merusak satu bangunan rusunawa dan empat rumah milik warga.
“Pertama, ada kerusakan ringan di Rusunawa Buring 2, lokasinya dekat SMPN 10 Kota Malang. Di rusunawa itu dinding lantai limanya mengalami keretakan sepanjang 2,5 meter,” ujar Selvy sapaannya, Minggu (11/4).
Selanjutnya, dinding lantai empat rusunawa juga mengalami keretakan sepanjang kurang lebih 2,5 meter.
“Bagian dapur rumah milik Sudarmaji di lantai 4 mengalami keretakan sepanjang 2,5m. Lalu dinding lantai 1 dekat tangga mengalami keretakan sepanjang 1,5 meter,” bebernya.
Kemudin rumah milik Hari Kriswan di Jalan Bandulan mengalami kerusakan ringan. Yakni tanah bagian dapur ambles dan dinding bagian dapur mengalami keretakan sepanjang 2,5 meter
Lalu, yang ketiga ada rumah milik Slamet di Jalan Bandulan Gang II mengalami rusak sedang. Yakni ambrol pada bagian plengsengan.
“Sehingga, plengsengan ambrol itu kemudian merembet ke dinding kamar bagian depan. Akan tetapi rumah dalam kondisi kosong, penghuninya sudah gak tinggal di situ sejak 4 bulan lalu,” jelasnya.
Keempat, rumah milik Afandi Kusuma di Jalan Raya Bandulan alami rusak sedang juga. Yakni Kuda-kuda bangunan ruko sudah mengalami retak dan tembok ruko ikut ambrol.
“Sehingga barang-barang bekas tertimbun puing-puing dinding dan pompa air tidak dapat berfungsi lagi,” terangnya.
Terakhir, rumah milik Daryudi Yanto di Jalan Bandulan Baru. Dinding pembatas teras dan dapur retak. Sehingga, reruntuhan material bangunan menimpa peralatan dapur dan makan.
Selvy menuturkan bahwa dalam insiden gempa di lima bangunan itu tidak memakan korban jiwa. Hanya saja ada kerugian materi, totalnya sekitar Rp 28 Juta.
Sebelumnya, menurut laporan BMKG, gempa berkekuatan 6,1 M itu tidak berpotensi tsunami. Hampir sebagian wilayah di Provinsi Jawa Timur merasakan guncangan gempa tersebut.
Gempa tersebut berpusat di Samudra Hindia. Tepatnya, 90 kilometer dari sisi selatan pesisir Kabupaten Malang. (fat/fir)
Peristiwa
Info Gempa Terbaru Malang, Tujuh Orang Meninggal, Laporan BNPB
KABARMALANG.COM – Info gempa terbaru di Kabupaten Malang, tujuh orang meninggal dunia. BNPB melaporkan bahwa jumlah korban meninggal terkonfirmasi 7 orang.
Sebelum ini, Kabarmalang.com melaporkan jumlah korban meninggal ada empat. Yaitu, tiga korban di Ampelgading Kabupaten Malang dan satu korban jiwa di Lumajang.
Sekitar pukul 20.00 WIB, BNPB memberi info gempa terbaru di Kabupaten Malang, 7 orang meninggal.
Kemudian, informasi terbaru, identifikasi korban gempa adalah sebagai berikut.
Pertama, Munadi, 85 warga RT 12 RW 03 Desa Wirotaman. Kedua, Imam Santoso, 30 warga RT 31 RW 06 Desa Sidorenggo, dan Hariyeh, 80, warga RT 01 RW 01 Desa Tamansari.
Tiga korban gempa ini berada di Ampelgading. Kemudian, dua orang meninggal di perbatasan Lumajang-Malang bernama Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Tempurrejo Tempursari.
Setelah itu, ada dua orang meninggal di Kabupaten Lumajang tertimpa reruntuhan rumah akibat gempa. Yaitu H Nasar dan Juwanto, warga Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Saat ini, BPBD maupun BNPB masih berada di lokasi gempa. Petugas terus memonitor lokasi bencana.
Atas kejadian ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam.
Karena, sejauh ini, sejumlah daerah kabupaten kota yang terdampak. Dan hingga petang ini, ada korban meninggal baik di Lumajang maupun di Kabupaten Malang.
“Ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers, Sabtu malam (10/4).
“Korban tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang menuju Rumah Sakit dalam kondisi terluka,” kata Khofifah.
Sebelum ini, Kabarmalang.com mengabarkan ada empat korban luka, tiga di Malang dan satu di Lumajang.(carep-04/yds)
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim5 bulan yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server
-
Edukasi4 bulan yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Peristiwa5 bulan yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Ekbis2 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner