Pemerintahan
Masih Terbatas Kumpulan Foto, Kota Malang Telusuri Arsip Sejarah
KABARMALANG.COM – Arsip sejarah Kota Malang masih terbatas kumpulan foto. Sementara, dokumen formal bernilai sejarah sangat sedikit jumlahnya.
Karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang bergerak. Rabu (10/3), Perpustakaan Kota Malang mengumpulkan berbagai elemen masyarakat.
Sekaligus, memaparkan soal penelusuran arsip sejarah. Sebab, arsip sejarah Kota Malang adalah jejak peradaban.
“Bukan hanya bermanfaat untuk sekarang. Tetapi, agar generasi 100 tahun lagi tetap mengingat kita,” ujar Sekretaris Dispussipda Kota Malang, Lilis Furqoniyah Hayati kepada Kabarmalang.com, di Atria Hotel Malang.
Pemkot Malang lewat OPD perpustakaan, ingin melindungi arsip sejarah otentik. Namun, banyak arsip sejarah Kota Malang menjadi kepemilikan perseorangan.
Sehingga, Pemkot Malang sudah menelurkan ranperda. Supaya, kearsipan Kota Malang bisa menambah dokumen sejarah dari perseorangan.
Mekanismenya, perda akan menelurkan perwal. Dalam perwal, akan ada pasal soal tim apraisal arsip. Termasuk, mekanisme ganti rugi arsip sejarah.
“Nantinya, akan ada perwal juga, untuk apraisal arsip sejarah. Dokumen milik perorangan, bisa dapat ganti rugi,” tambah Kabid Kearsipan Kota Malang, Wahyu Hariyanto.
Kabar Lainnya : Walikota Sutiaji Buka Sosialisasi Penyelamatan Arsip Vital OPD.
Sekarang, arsip sejarah milik Pemkot masih terbatas kumpulan foto. Jumlahnya sekitar 1500-an arsip.
Sementara, arsip berupa dokumen otentik masih minim. Sebaliknya, dokumen otentik sejarah, banyak milik perseorangan.
Karena itu, momen ini menjadi pengingat masyarakat. Bahwa, OPD perpustakaan dan kearsipan sangat terbuka menerima dokumen sejarah.
Terutama, dokumen otentik yang berkaitan dengan sejarah Kota Malang. Tujuannya bukan untuk kepentingan pribadi OPD atau Pemkot Malang.
Melainkan, demi keberlangsungan catatan peradaban. Sehingga, generasi 100 tahun lagi masih mengingat fakta sejarah Kota Malang.
“Karena itu juga, kami mengundang banyak elemen dalam workshop ini. Misalnya organisasi masyarakat, komunitas sejarah dan tempat usaha,” tambahnya.
Semua peserta undangan workshop, berpotensi memiliki arsip sejarah. Menurut Wahyu, para peserta juga antusias.
“Kebanyakan punya arsip sejarah dengan latar belakang masing-masing. Misalnya arsip sejarah masjid. Kemudian, arsip sejarah tempat usaha,” tegasnya.
Dispussipda Kota Malang sendiri menghadirkan sejumlah pemateri workshop. Misalnya, Kabid PPK Disperpusip Jatim Tidor Arif.
Kemudian, Raden Agung HB, Sekretaris TACB Kota Malang. Jumlah peserta workshop penelusuran arsip sejarah, 65 orang.(carep-04/yds)
- Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
- Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
- Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
- Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
- Ekbis5 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
- Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
- Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
- Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi