Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Sebut Kedungkandang akan Jadi Ibukota Malang Kedua

KABARMALANG.COM – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kedungkandang, Kamis (4/02), Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan arahannya secara virtual dalam Musrenbang ini.
“Kami akan konsentrasikan pembangunan di Kedungkandang. Kami juga ingin nanti membuat alun-alun di Kedungkandang. Sehingga, setelah jembatan Kedungkandang selesai, ini banyak investor yang melirik Kedungkandang,” ujarnya.
Baca Juga : Musrenbang Tematik untuk Pemuda di Kota Malang.
Dengan adanya mobilitas ke Kedungkandang, lanjut Wali Kota Sutiaji, berharap dapat menguatkan perekonomian di kecamatan tersebut. Rencana pembangunan Alun-Alun Kedungkandang sendiri menjadi upaya pemerintah memeratakan akses terhadap ruang publik.
Sekaligus menghadirkan daya tarik wisata yang turut mendorong pemulihan ekonomi. Hal ini dapat bersinergi dengan potensi pariwisata yang ada seperti Kampung Tematik, makam Ki Ageng Gribig maupun wisata air Rolak.
“Kalau nanti itu (pembangunan, red) kita kejar, maka nanti Kedungkandang akan menjadi ibukota Malang yang kedua,” pungkas Wali Kota Sutiaji.
Hal ini sejalan dengan kondisi Kedungkandang sendiri yang telah memiliki Pusat Perkantoran Terpadu, Islamic Center, GOR Ken Arok, hingga akses Exit Tol.
Dalam Musrenbang tersebut, setidaknya ada 1.125 usulan untuk pembangunan tahun 2022 yang disampaikan.
Sementara itu, Camat Kedungkandang, Donny Sandito menyampaikan bahwa tahun sebelumnya, usulan kegiatan yang terakomodir di wilayah Kedungkandang adalah yang tertinggi di Kota Malang.
“Jumlah kegiatan usulan Musrenbang yang terakomodir di Kedungkandang itu yang paling tinggi. Untuk tahun 2020 kita mencapai tiga puluh satu persen kegiatan yang terakomodir,” ujarnya. (carep-03/fir)
COVID-19
Sosialisasi Vaksinasi Tahap 2, Dinkes Libatkan Posyandu di Kota Malang

KABARMALANG.COM – Dinkes Kota Malang gencar sosialisasi vaksinasi tahap 2. Pesan kesehatan terus tergaung di tengah masyarakat.
Sosialisasi vaksinasi tahap 2 sudah berjalan sejak awal 2021. Tetapi, pelaksanaan suntik vaksinnya sendiri mulai akhir Februari lalu.
Hingga kini vaksinasi masih berlangsung. Dengan sasaran para petugas layanan publik.
Latifah Hanun, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Malang membenarkan. Dia bergerak bersama Diskominfo Kota Malang.
“Kita melaksanakan promosi kesehatan yang gencar. Juga bekerja sama dengan Kominfo. Kami melaksanakan edukasi masyarakat mengikuti vaksinasi covid-19,” ujar Hanun, kepada Kabarmalang.com, Rabu (3/3).
Kabar Lainnya : Pemkab Malang Ingin Libatkan Influencer dalam Vaksinasi Covid-19.
Dinas Kesehatan dan Diskominfo gencar melakukan sosialisasi. Yakni melalui media online dan platform media sosial masing-masing.
Hanun menuturkan, pekan depan akan keliling. Dia mengagendakan sosialisasi hingga April 2021. OPD kesehatan ini akan keliling ke tiap posyandu. Dengan tujuan untuk sosialisasi vaksinasi tahap 2.
“Kita akan mensosialisasikan kepada posyandu-posyandu. Kami ingin mengajak masyarakat. Supaya, mau datang ke tempat-tempat vaksinasi covid-19 ini,” ujarnya.
Karena, pedagang pasar, lansia dan sebagainya harus tercover semua. “Kita libatkan kader posyandu untuk mensukseskan sosialisasinya,” tambahnya.
Memang, ada muncul pro dan kontra terkait vaksinasi. Tetapi, OPD kesehatan Kota Malang terus mengedukasi masyarakat.
Supaya, mau menghadiri layanan vaksinasi. Sehingga, masyarakat bisa sehat.
“Karena vaksinasi secara total bisa memunculkan herd imunity. Minimal bisa terbentuk 70 persen,” terangnya.
Menurutnya reaksi vaksin hampir sama dengan imunisasi bayi. Asalkan tidak ada keluhan. Badan dalam kondisi sehat jadi syarat utama.
“Jadi kami mengimbau kepada masyarakat. Jangan takut akan vaksinasi covid-19 ini. Selain itu, vaksin ini gratis, pemerintah yang menanggung,” ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat.
“Takut memang wajar tapi jangan berlebihan. Asalkan badan kita mantap dan sehat. Insyallah tidak ada reaksi,” tutupnya.(fat/yds)
COVID-19
Klaster Bhakti Luhur Ada Difabel, Sutiaji Minta Penanganan Khusus

KABARMALANG.COM – Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau klaster Panti Asuhan Bhakti Luhur, Rabu (3/3). Sebelumnya, Senin (1/3) lalu, 170 penghuninya positif tes swab antigen.
Dari 170 orang positif tersebut ada 85 pengasuh. Kemudian, 85 anak berkebutuhan khusus atau difabel.
Selanjutnya, 154 penghuni menjalani isolasi mandiri dalam panti asuhan. Sementara, 16 orang lainnya masuk RS Lapangan Idjen Boulevard.
Sutiaji berkomunikasi dengan pengurus Yayasan Panti Asuhan Bhakti Luhur. Dia juga meninjau sarana pra sarana isoman di panti asuhan tersebut.
Kabar Lainnya : Omah Difabel, Rumah Berdaya Ekonomi Difabel.
Sutiaji memastikan proses isoman sudah sesuai SOP protokol covid-19. Begitu juga dengan sarana pra sarana yang tersedia.
“Ada lapangannya, ada cara memberikan asupan makan juga. Insyaallah Dokter Totok yang bertanggung jawab. Terutama berkaitan dengan penghuni panti asuhan,” ujar Sutiaji kepada wartawan, di Bhakti Luhur, Rabu (3/3).
Menurutnya, isolasi mandiri anak berkebutuhan khusus perlu treatment spesial. Sehingga tidak semua difabel ke RS Lapangan.
“karena ada yang harus mapah (red:menuntun). Maksudnya harus pakai kursi roda dan seterusnya,” terang orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut.
“Itu butuh keahlian tersendiri. Pengasuhnya di sini yang lebih mengerti. Cuma tetap pakai protokol covid-19,” tambahnya.
Kadinkes Kota Malang, Husnul Muarif sepaham. Penanganan isoman untuk difabel memang butuh pendampingan pengasuh.
“Kenapa mereka (difabel) tidak keluar, karena berkebutuhan khusus. Jangan samakan dengan yang lain. Salah satu contoh, ini harus ada pendampingan pengasuh,” terang Husnul.
Kabar Lainnya : Panti Asuhan Bhakti Luhur Malang Ketularan Massal, 170 Positif.
“Contoh di sini (klaster Bhakti Luhur) saja ada yang teriak. Tentu akan mengganggu suasana jika ke RS Lapangan atau safe house,” tambahnya.
Husnul mengatakan bahwa difabel tidak bisa sendirian. Misalnya ke kamar mandi saja harus ada yang mengantar. Ada yang pakai kursi roda juga. Karena itu harus ada pendampingan setiap saat.
“Tanpa aktivitas pun itu harus pendampingan, saat difabel santai sekalipun. Karena anak difabel pencetusnya tidak bisa terprediksi. Tiba-tiba dia bisa menjerit atau hiperaktif,” tutup Husnul.(fat/yds)
COVID-19
Kodim 0833 Genapkan Vaksinasi Anggotanya, 35 Orang Suntik Vaksin

KABARMALANG.COM – Kodim 0833 Kota Malang menggenapkan vaksinasi untuk anggotanya. Selasa kemarin (2/3) ada 93 anggota Kodim menjalani vaksinasi.
Rabu ini (3/3) ada 35 personel Kodim mengikuti vaksinasi. Sesuai standar, mereka menggunakan vaksin Sinovac untuk tahap pertama.
Vaksinasi 35 anggota Kodim terhelat di Denkesyah 05.04.03. Yakni di Jalan Panglima sudirman Kesatrian, Blimbing.
“Vaksinasi kepada personel Kodim 0833 adalah program pemerintah. Dalam rangka mencegah penyebaran covid-19,” ujar Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadhona, Rabu (3/3).
Seluruh peserta vaksinasi harus melalui beberapa tahapan dan mekanisme. Pertama, pemeriksaan kesehatan awal kepada penerima vaksin covid-19.
Kemudian, memastikan kondisi tubuh pasien siap menerima vaksin covid-19. Selanjutnya, proses penyuntikan vaksin covid-19 oleh tim medis.
Pelaksanaan vaksinasi mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Vaksinasi hari ini mendaftarkan 35 orang.
Tetapi, hanya 30 yang bisa mengikuti vaksinasi.
Kabar Lainnya : 93 Anggota Kodim 0833 Kota Malang Jalani Vaksinasi.
Sedangkan 5 sisanya harus tertunda. Lantaran tekanan darahnya tinggi saat petugas mengukur tensi.
“Vaksinasi ke-2 terlaksana tanggal 16 Maret 2021,” tutup Ferdian.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim4 bulan yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server
-
Edukasi3 bulan yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Peristiwa4 bulan yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Ekbis1 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner