Gaya Hidup
Budidaya Keladi, Manfaatkan Metode Cacah Umbi
KABARMALANG.COM – Budidaya tumbuhan keladi sedang menjadi primadona pecinta tanaman hias. Karena, motifnya warna-warni dan cantik. Ini juga yang menjadi daya tarik kolektor.
Penghobi tanaman pun bisa budidaya keladi dengan cara khusus. Cara itu bernama metode cacah umbi. Karena, cara ini murah dan mudah.
Zulaeha Husein, seorang pecinta tanaman keladi, membenarkan. Kepada Kabarmalang.com, Zulaeha merinci metode budidaya keladi cacah umbi.
Cacah Umbi dan Siapkan Media Tanam
Langkah awalnya, sediakan tanaman keladi yang sudah jadi. Lalu lakukan cacah umbi pada akarnya.
“Cacah umbi hingga menjadi beberapa bagian. Usahakan setiap umbi itu ada satu mata tunas,” terang Zulaeha di Pasar Splindid, Senin (28/12).
Selanjutnya, siapkan media tanamnya. Yakni, tanah, sekam mentah dan pupuk kandang. Setelah itu, campur media tanam ke dalam wadah. Ketebalan wadahnya bisa 5-10 sentimeter.
“Komposisi perbandingannya, tanah 2 liter. sekam mentah 1 liter. 1 liter sekam bakar. pupuk kandang fragmentasi 1 liter. Ini sudah layak pakai,” bebernya.
Lakukan Penyemaian Tunas
Setelah cacah umbi, semaikan ke media tanam. Durasi penyemaian kurang lebih dua sampai tiga minggu.
“Pada saat penyemaian, bisa siram dengan vitamin B1. Karena, ini merangsang pertumbuhan,” terangnya.
Penyiraman vitamin B1 adalah dua kali sehari. Tetapi, ini tergantung kondisi media tanamnya, kering atau basah.
Pertumbuhannya berlangsung dua sampai tiga minggu.
“Setelah itu, tunasnya akan muncul setelah sebulan. Jumlahnya 2 hingga 3 batang, dengan ukuran 5-10 sentimeter,” imbuhnya.
Bibit tunas keladi hasil cacah umbi
Pisahkan Hasil Semaian Cacah Umbi
Setelah tunas sudah mengalami pertumbuhan, pindahkan semaian cacah umbi. Gunakan pot tersendiri atau wadah baru.
Semaian cacah umbi jangan langsung mendapat sinar matahari. Karena, tunas membutuhkan adaptasi.
“Letakan di tempat teduh seperti pepohonan selama beberapa hari. Sehingga, keladi baru bisa beradaptasi dan segar,” jelasnya.
Penanam harus melihat perkembangannya. Karena, keladi harus sudah kuat dan segar. Sehingga, bisa berinteraksi dengan sinar matahari pagi dan sore.
Penyiraman Untuk Tunas Keladi
Penyiraman untuk budidaya keladi harus Tepat. Dalam sehari, tunas harus mendapat air sebanyak dua kali. Karena, tanaman keladi harus basah.
“Keladi harus lembab, sehingga umbi di dalamnya tidak kering. Tetapi, siram secukupnya jangan sampai becek,” paparnya.
Kalau musim hujan, penyiramannya satu kali saja. Kalau musim panas, bisa pagi dan sore.
“Tergantung dengan kelembaban tanah. Kalau masih lembab jangan disiram. Tetapi, jika sedang kering, silahkan siram,” katanya.
Pemupukan Budidaya Keladi
Tanaman budidaya keladi tidak bisa langsung menerima pupuk. Tanaman harus sudah berusia remaja. Yakni, sudah mencapai tinggi sekitar 20 sentimeter.
Serta, daunnya sudah tiga. Setelah inilah, penanam baru bisa memberi pupuk NPK.
Fungsi pupuk NPK adalah memberi nutrisi tanah. Aplikasi pemupukannya dua minggu sekali.
“Karena, pupuk berbentuk butiran. Jadi taruh di pinggir bunga saja. Kalau media tanam kecil, setengah sendok teh saja. Ini untuk sekali pemupukan,” jelasnya.
Lalu, dua minggu kemudian lanjutkan dengan pupuk lain. Yakni, pupuk daun growmore. Karena, ini memacu tumbuh dan kecerahan motif daun.
“Siramkan atau semprotkan pupuk growmore ke media tanam. Termasuk, daun dan batang,” jelasnya.
Pemupukan NPK dan daun growmore harus bergantian. Lakukan pemupukan selama dua minggu sekali.(fat/yds)
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server