Connect with us

Kabar Batu

Rabu Pungkasan, Bukan Klenik Apalagi Mistis

Diterbitkan

,

Rabu Pungkasan, Bukan Klenik Apalagi Mistis
Ilustrasi pengajian Rabu Wekasan (foto : istimewa)

KABARMALANG.COM – Masyarakat Kota Batu tidak asing dengan istilah Rabu Pungkasan. Atau, ada juga yang menyebutnya Rabu Wekasan. Sebagian masyarakat Batu masih memegang teguh adat ini.

Rabu Pungkasan menjadi hari berdoa memohon keselamatan dunia akhirat.

“Jadi tidak ada istilah klenik atau apapun. Rabu Wekasan yang bertepatan hari ini merupakan tanda pengingat. Agar, kita memohon doa untuk dijauhkan dari bala,” ujar Bambang Irawan salah satu tetua Kampung Meduran Kelurahan Temas, Rabu siang (14/10).

Ia mengungkapkan, masyarakat biasanya akan melakukan munajat. Serta, berdoa di surau sehabis salat maghrib.

Baca juga : Rabu Wekasan, Momen Bersedekah Tolak Bala.

Sementara itu, Rabu Wekasan sendiri tidak ada syariatnya. Ini menurut Kepala Kemenag Kota Batu, Nawawi.

Namun, Rabu Wekasan merupakan adat budaya turun temurun masyarakat.

“Ini bukan berarti tidak memperbolehkan untuk berdoa. Rabu Wekasan menjadi hari lebih mendekat kepada Tuhan. Tentu itu menjadi hal yang positif,” bebernya kepada Kabarmalang.com.

Dia sering menemukan masyarakat yang menggelar Rabu Pungkasan.

“Ada yang menganggap Rabu Wekasan sebagai hari biasa. Ada juga yang masih berdoa di Rabu Wekasan,” imbuh Nawawi.

Biasanya masyarakat Kota Batu melakukan pengajian saat Rabu Wekasan. Serta, berdoa setelah salat maghrib di masjid masing-masing.

Tahun ini Rabu Wekasan jatuh pada hari ini. Yakni tanggal 14 Oktober 2020. Ini bertepatan dengan tanggalan Jawa. Yakni, 27 Pon bulan Sapar tahun 1442 Hijriyah.(arl/yds)

Advertisement Gempur Rokok Ilegal Bea Cukai Malang
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

Subscribe for notification
WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com