Connect with us

Pilbup 2020

Bawaslu Waspadai Ancaman Hoaks Pilkada 2020

Diterbitkan

,

Suasana sosialisasi Kampanye, Hoax, dan Ujaran Kebencian di Media oleh Bawaslu Kabupaten Malang, Kamis (8/10) di hotel Aria Gajayana. (Foto: Istimewa).

KABARMALANG.COM – Gelombang hoaks mengancam Pilkada 2020. Sebab, kampanye virtual kemungkinan akan dilakukan di platform digital.

“Kampanye pada dasarnya dilakukan secara langsung. Apabila terhalang Covid-19, bisa dilakukan secara virtual melalui media. Misalnya, kampanye di media cetak, online serta elektronik,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Malang, Mohammad Wahyudi, Kamis (8/10) di Hotel Aria Gajayana.

Potensi hoaks rentan terjadi ketika kampanye digelar secara digital. Karena, akses internet masyarakat Malang sebesar 78,34 persen.

Untuk diketahui, DPS Kabupaten Malang 2020 sebesar 2.012.784 orang. Dengan kata lain, ada 1,6 juta pemilih melek internet.

Wahyudi mengimbau peserta Pilkada agar menunjukkan kearifan dalam berdemokrasi. Dia berharap tak ada peserta yang menyebar hoaks.

“Bahwa pemimpin juga bisa menjadi acuan masyarakat dalam berdemokrasi,” papar Wahyudi.

Sementara itu, Pakar Komunikasi UB, Rahmat Kriantono mengamini Wahyudi. Potensi hoaks besar di Pilkada.

Terutama, di daerah bertaraf pendidikan rendah dan kemiskinan tinggi.

“Pendidikan masyarakat Kabupaten Malang rata-rata di bawah Diploma. Tingkat kemiskinan pun sebenarnya semakin meningkat. Utamanya di era pandemi covid 19 ini,” tuturnya.

Sehingga, kemampuan untuk menyaring hoaks sangat rendah. Peran media mainstream sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat.

Paparan soal hoaks di Pilkada, dikemas dalam sosialisasi. Bawaslu mengundang sejumlah figur untuk sosialisasi pada peserta Pilkada.

Misalnya, Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Purnomo Satrio Pringgodigdo. Tiga paslon peserta Pilkada 2020 Kabupaten Malang. Serta, Anggota KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), Nuning Rodiyah.(im/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com