Connect with us

Serba Serbi

Makna dan Hikmah Puasa Senin dan Kamis dalam Islam

Diterbitkan

,

IMG 20240904 054954
foto: Hikmah Puasa Senin dan dan Kamis/(ilustrasi/@pixabay)

 

KABARMALANG.COM – Puasa Senin dan Kamis adalah salah satu amalan sunnah yang sangat di anjurkan dalam Islam.

Meskipun tidak wajib, puasa ini memiliki banyak keutamaan dan hikmah bagi mereka yang melaksanakannya.

Kali ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang makna, dasar syar’i, serta manfaat spiritual dan kesehatan dari puasa Senin dan Kamis.

Puasa Senin-Kamis memiliki dasar syar’i yang kuat, yaitu di dasarkan pada berbagai hadits Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hadits yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah SAW paling sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis.

Hari Senin memiliki keistimewaan karena pada hari itulah Nabi Muhammad SAW di lahirkan dan wahyu pertama kali di turunkan.

Sedangkan hari Kamis adalah hari di angkatnya amalan-amalan manusia kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti sunnah ini, seorang Muslim di harapkan dapat meneladani kebiasaan Rasulullah SAW serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puasa Senin dan Kamis memiliki berbagai keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan.

Dari sisi spiritual, puasa ini membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Berpuasa pada dua hari ini melatih kesabaran, menahan hawa nafsu, dan memperbanyak amal ibadah seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.

Selain itu, puasa ini juga menjadi bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat kehidupan dan kesempatan beribadah yang di berikan.

Dari segi kesehatan, puasa Senin dan Kamis dapat membantu detoksifikasi tubuh secara alami.

Dengan berpuasa secara teratur, tubuh memiliki kesempatan untuk beristirahat dari proses pencernaan yang berat.

Sehingga dapat mengoptimalkan fungsi organ-organ vital seperti hati dan ginjal.

Selain itu, puasa juga di kenal dapat membantu menurunkan kadar gula darah, mengatur tekanan darah, dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Melaksanakan puasa Senin dan Kamis tidaklah sulit.

Seperti puasa pada umumnya, di mulai dengan niat di malam hari atau sebelum fajar dan di lanjutkan dengan menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Diiringi dengan memperbanyak ibadah seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir, puasa ini dapat memberikan manfaat yang maksimal baik secara spiritual maupun fisik. (tik/fir)

 

Advertisement

Terpopuler