Edukasi
HMI Gelar Sekolah Anak di Kampung Topeng, Apresiasi Dinsos P3AP2KB Kota Malang

KABARMALANG.COM – Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Kisip) Universitas Brawijaya (UB) dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berkomitmen terhadap pendidikan dan perlindungan anak di kota Malang.
Ketua Umum HMI Kisip UB Ainun Qisthi mengatakan, pihaknya dan anggotanya mengadakan kegiatan progresif di Kampung Topeng empat kali dalam sebulan.
Hal tersebut di lakukan untuk memperkuat komitmen terhadap pendidikan dan perlindungan anak di kota Malang.
Pada tahap pertama, sekolah anak-anak di Desa Topeng di lakukan Juli lalu. Yakni 9 Juli, 16 Juli, 23 Juli, dan 30 Juli 2023.
Perempuan yang juga lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng Jombang ini menuturkan beberapa materi pendidikan di berikan kepada anak-anak Desa Topeng.
“Ini kaitannya dengan kesetaraan gender, hak anak, tugas anak, hak perempuan dan laki-laki, stop bullying dan bagaimana cara mengatasinya,” kata Ainun.
Selain itu, anak-anak Desa Topeng juga di ajak untuk mengasah keterampilan agar memiliki kreativitas yang positif untuk tumbuh kembangnya sebagai anak-anak.
“Kami juga meningkatkan kreatifitas dengan menggambar dan mewarnai, mendiskusikan tujuan, memberikan motivasi untuk masa depan,” ucapnya.
“Serta, mengajarkan pelajaran sholat berjamaah, dan pembelian pulsa listrik token untuk musholla,” sambung Ainun.
Menurutnya, semua anak di Kota Malang berhak mengenyam pendidikan dan punya cita-cita besar.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinsos-P3AP2KB yang selama ini sangat peduli terhadap anak-anak.
Hal itu, kata Ainun, di buktikan dengan di raihnya predikat Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Nindya oleh Pemkot Malang dari Kementerian PPPA RI.
Menurutnya, upaya memberikan pendidikan dan perlindungan kepada anak-anak di Kota Malang tidak cukup melalui pemerintah saja. Namun harus di dukung oleh seluruh elemen masyarakat.
“Kalau saja pemerintah bertindak tanpa dorongan dan dukungan dari mahasiswa dan elemen masyarakat, maka cibil society yang di harapkan tidak akan pernah terwujud,” kata Ainun.
Sementara, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito menyambut baik aksi rekan-rekan dari HMI Kisip UB yang telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk anak-anak Kota Malang yang sedang dalam masa penyembuhan.
Menurutnya, memberikan pendidikan dan perlindungan kepada anak-anak Kota Malang merupakan tanggung jawab sosial bersama seluruh elemen. Mulai dari pemerintah, masyarakat hingga mahasiswa.
“Jadi hak-hak anak harus di hormati di manapun mereka berada. Misalnya hak dasar seorang anak, dia harus mendapat pendidikan, kesehatan, hak bermain, yang harus di berikan,” pungkas Donny. (*)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi