Connect with us

Pemerintahan

94 Peserta Ikuti Pelatihan Jurnalistik Tahap 1 Yang Digelar Diskominfo Kota Malang

Diterbitkan

,

Para peserta saat tengah mengikuti Diklat Jurnalistik, yang digelar Diskominfo Kota Malang. (Dod)

 

KABARMALANG.COM – Bertempat di Ijen Suites Resort & Convention, Jalan Nirwana Raya Blok A, No.16, Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Dinas Kominfo Kota Malang menggelar giat acara Pelatihan Jurnalistik atau Pewarta Warga Tahap 1.

Sebanyak 94 peserta mengikuti pelatihan Tahap 1 ini dari perwakilan 16 kelurahan di Kota Malang, Srikandi Pemuda Pancasila dan Nasyiatul Asyiah.

Materi teknik menulis berita, teknik fotografi dan teknik videografi selama 2 jam, secara teori dan langsung praktek akan didapatkan oleh para peserta, yang mengikuti pelatihan ini.

Mohammad Solihin Bahari, menjadi pemateri dan narasumber dalam pelatihan jurnalistik ini. Beliau adalah praktisi jurnalistik media cetak dan elektronik, yang juga wartawan senior Malang Raya.

Pelatihan jurnalistik atau pewarta warga tersebut merupakan program Dinas Kominfo Kota Malang, dengan mengakomodasi keinginan peserta lewat polling dari peserta.

Dari 8 materi yang diusulkan kepada peserta atau responden, yang mendapat prosentase terbesar adalah 3 materi, yakni teknik menulis, teknik fotografi dan teknik videografi.

Sedangkan 5 materi lain kurang diminati responden diantaranya publik speaking, editing dan penyuntingan naskah, pembuatan narasi caption agar berita menarik pembaca, setting layout media cetak dan teknik wawancara.

Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos, menyampaikan bahwa, bila pelatihan jurnalistik atau pewarta warga digelar untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.

“Selain untuk mengembangkan minat baca masyarakat yang saat ini sangat rendah, juga dalam rangka penguatan kapasitas sumber daya komunikasi publik,” tuturnya pada awak media, Kamis (23/2/2023).

Kurangnya minat membaca, menurut Kadis Kominfo Kota Malang, menyebabkan minimnya validasi informasi pada berita, yang akan dipublikasikan.

“Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan kode etik jurnalistik, terlebih keberadaan jurnalis atau wartawan yang bijak sangat dibutuhkan, sebagai pembentuk arus utama opini dan wacana dalam masyarakat. (dod/fir)

 

Terpopuler

Subscribe for notification
WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com