Connect with us

Edukasi

Prof Sutanto Guru Besar Ilmu Manajemen ITN Malang

Diterbitkan

,

Prof Sutanto Guru Besar Ilmu Manajemen ITN Malang
Pengukuhan Prof Sutanto Hidayat sebagai guru besar ilmu manajemen ITN Malang. (foto : tangkapan layar)

 

KABARMALANG.COM – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memiliki profesor ke-9.

Prof Dr Ir Sutanto Hidayat, MT resmi menyandang gelar guru besar Bidang Ilmu Manajemen.

Pengukuhan itu berlangsung di auditorium ITN Malang, Kamis (3/2).

Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE mengucapkan selamat atas prestasi Prof Sutanto untuk almamater.

Sebab dengan usia yang telah mencapai 66 tahun, Prof. Sutanto berhasil meraih gelar guru besar.

Apalagi ia telah mengabdi selama 46 tahun sebagai dosen.

“Perjuangan untuk meraih gelar profesor saat ini tidaklah gampang. Dengan segala persyaratan pemerintah, Prof Sutanto berhasil meraihnya,” kata Prof Lomi usai pengukuhan.

Dia mengakui, saat ini jumlah guru besar atau profesor di Indonesia masih sangat minim.

Di ITN Malang sendiri, jumlah profesor masih 2,28 persen dari jumlah keseluruhan dosen di kampus biru.

“Tiga tahun terakhir hanya ada penambahan sekian persen. Pemerintah meminta proses percepatan penambahan guru besar. Tetapi persyaratan untuk jadi guru besar tidak mudah,” tuturnya.

Untuk itu, ia mendorong para dosen yang telah menjadi doktor, segera melanjutkan segala prosesnya untuk mencapai gelar guru besar.

Saat ini di ITN Malang sebanyak 40 dosen telah memiliki gelar doktor.

“Memang tidak mudah, tetapi saya optimis setiap dosen dapat mencapainya. Semoga prestasi Prof Sutanto bisa memberikan motivasi bagi generasi muda yang sekarang ada di ITN untuk segera menyusul,” harapnya.

Sementara Prof Sutanto Hidayat dalam pidatonya menyampaikan tentang Manajemen Pembangunan Infrastruktur sebagai Penguat Kebijakan Publik Menuju Peningkatan Ekonomi yang Mapan.

“Saat ini yang perlu ada peningkatan pembangunan infrastruktur. Mulai dari sektor transportasi, sanitasi dan yang lainnya. Tetapi saat ini saya melihat infrastruktur ini terus digenjot, saya yakin kita bisa mengejar negara-negara lain,” kata dia.

Dia berpesan kepada generasi muda terutama dosen muda untuk tidak meniru dirinya dalam hal meraih guru besar di usia 66 tahun.

Dia ingin dosen-dosen muda bisa meraih segera gelar guru besar di usia ideal.

“Kalau meniru semangat saya tidak masalah, tetapi jangan meniru lambatnya saya,” tandasnya.(carep-04/yds)

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih