Pemerintahan
Tangkal Bencana Hidrometrologi, Forpimda Kota Malang Siaga Pasukan

KABARMALANG.COM – Pemerintah Kota Malang beserta jajaran samping berupaya tangkal bencana hidrometrologi.
Pasalnya, efek banjir Kota Malang yang terjadi beberapa waktu lalu, cukup masif dan merugikan banyak warga.
Forpimda Kota Malang, akhirnya menyiagakan pasukan untuk tangkal bencana hidrometrologi.
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Dandim 0833 Letkol Arm Ferdian Primadhona serta Kapolresta AKBP Budi Hermanto (Buher), memimpin pengecekan pasukan tersebut.
Senin, (25/10), Wali Kota Malang menyebut, bencana hidrometrologi di Kota Malang terjadi karena badai La Nina.
“Karena ada pengaruh badai La Nina, BMKG memprediksi curah hujan meningkat 20 sampai 70 persen. Terutama saat memasuki musim penghujan November dan puncaknya Februari 2022,” kata Sutiaji.
Jawa Timur dan Kota Malang juga tidak luput dari efek La Nina. Apalagi, ada dua aliran sungai besar yang melintasi Jatim dan Kota Malang.
Yaitu alilran sungai Bengawan Solo dan Brantas. Data BPBD Jatim pada semester pertama 2021, terjadi 258 bencana banjir di Jatim.
Belum lagi, bencana hidrometrologi seperti angin kencang, puting beliung, tanah longsor sampai gempa bumi. Dampaknya, di Jawa Timur saja, ada 6 orang meninggal dan 7 orang luka.
Itu belum termasuk rumah yang rusak dan puluhan ribu kepala keluarga yang terdampak.
Karena itu, demi mengantisipasi semua potensi bencana hidrometrologi di Kota Malang, Forpimda menyiagakan pasukan.
“Apel Gelar Pasukan sebagai gerak langkah kontinjensi bencana untuk menyusun skenario penanganan darurat,” jelas Sutiaji.
Menurutnya, penanganan bencana tidak bisa bekerja sendiri dan harus melibatkan unsur terkait, serta seluruh masyarakat.
Oleh karena perlu partisipasi semua pihak dan stake holder yang saling bersinergi dalam mengantisipasi serta menghadapi bencana hidrometrologi.
Pasukan gabungan terdiri dari Kodim 0833, Brimob, Polresta, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, PMI, BPBD, PramukaTagana serta kampung tangguh Kota Malang.
Bersama Ferdian dan Buher, Sutiaji juga melakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan SAR. Antara lain alat bantu penanganan bencana alam, ranmor dan dapur umum.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi