Peristiwa
Dugaan Pembunuhan Di Malang, Wanita Ini Alami Luka Di Kepala

KABARMALANG.COM – Seorang wanita bernama Ratna Darumi Soebagio, 56, menjadi korban dalam kasus dugaan pembunuhan di Jalan Emprit 10, Sukun Kota Malang.
Dugaan dari rekan dan keluarganya, pasangan Ratna, inisial SF, menjadi pelaku dalam pembunuhan di Jalan Emprit 10, Sukun Kota Malang itu.
Anak tunggal korban, Bayu A, 23, menjadi saksi utama dalam dugaan pembunuhan tersebut. Tetapi, dia masih enggan memberi keterangan kepada wartawan.
Bayu masih tampak berduka ketika menemani jenazah ibunya di Yayasan Gotong Royong Jalan Tenaga, Blimbing Kota Malang, Rabu (22/9) hari ini.
“Nanti saja,” ujar Bayu kepada wartawan di lokasi sembari membawa foto ibunya.

Jenazah korban di peti yang akan menuju Sentong, Lawang untuk kremasi. (foto : ist)
Meski demikian, salah satu rekan Ratna, membantu menceritakan kronologi kejadian itu. Ini kronologi versi Bayu yang kali pertama mendapati jenazah ibunya tergeletak bersimbah darah di kamar mandi.
Dari himpunan data yang ada, mulanya, anak tunggal korban, Bayu, 23, pulang ke rumah tersebut pada Sabtu dini hari (18/9) sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut informasi, rumah ini adalah rumah kontrakan antara pasangan Ratna dan SF. Bayu yang baru pulang dari rumah temannya, mencari sang ibu.
“Saat datang ke rumah itu, Bayu mencari ibunya. Sedangkan, pria yang biasa dipanggil Koko (terduga pelaku) berada di teras sambil rokokan,” ujar salah satu rekan Ratna.
Kemudian, Bayu pun masuk ke dalam rumah. Betapa kagetnya dia, karena mendapati ibunya telah terkulai di kamar mandi dalam kondisi kepala terluka.
Dia pun mencari pertolongan warga, dan membawanya ke rumah sakit. Tetapi, tidak ada proses visum, karena asumsi awal, korban meninggal akibat terpeleset di kamar mandi dan bukan korban pembunuhan.
Terduga pelaku pun tetap mengikuti ke rumah sakit dan ikut menuju persemayaman Gotong Royong. “Ya ekspresinya seakan-akan seperti orang berduka,” tambahnya.
Kabar Terbaru : Jambret Di Kota Malang, Dihajar Warga Jembatan Pelor Kaliurang.
Rencananya, jenazah korban akan menjalani kremasi, Senin (20/9). Kemudian, korban yang alumnus Hwa Ind Malang, mendapat kunjungan dari rekan-rekannya satu angkatan.
Dari sini, Bayu pun menceritakan kronologi dari meninggalnya sang ibu. Kemudian, para rekan korban pun mencoba melihat kondisi luka dan jenazah korban.
“Kami lihat ada luka kepala, kemudian mata lebam. Kami rekan-rekan korban menilai, tidak mungkin ini jatuh dari kamar mandi,” jelasnya.
Kecurigaan ini mengarah pada dugaan pembunuhan. Ini juga yang membuat teman-teman Ratna mendorong Bayu melapor ke polisi.
Kemudian, kecurigaan ini juga akhirnya mengarah kepada SF yang sempat satu rumah dengan korban.
Sampai hari ini, informasinya, polisi masih menggali keterangan dari SF yang menjadi terlapor dalam kasus ini.
Dari himpunan keterangan lainnya, pada hari Jumat sebelum penemuan jenazah korban, tetangga sekitar mendengar pertengkaran dari rumah tersebut.
“Pertengkaran terjadi karena korban tidak mau terduga pelaku ikut ke rumah baru di Jalan Kurma. Selama ini yang laki-laki pengangguran dan tidak kerja,” ringkasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Tinton Yudha membenarkan bahwa ada laporan tersebut.
“Kami membenarkan, bahwa ada laporan tersebut (dugaan pembunuhan). Dan memang benar, pelapor adalah anaknya,” ujar Tinton kepada wartawan.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa polisi masih harus memastikan dulu semua alat bukti dan keterangan saksi untuk menentukan apakah ini pembunuhan atau bukan.
“Masih kami dalami,” terangnya.
Sebagai informasi, korban adalah seorang janda. Bayu sendiri adalah anak tunggal korban. Suami pertama korban dan ayah dari Bayu, sudah meninggal.
Keseharian korban sebelum menjadi korban dugaan pembunuhan yaitu berbisnis roti. Dia biasanya mengirim roti ke toko-toko.
Sedangkan, SF sendiri adalah pasangan korban dan selama ini hidup bersama di Jalan Emprit, Sukun Kota Malang.(carep-04/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi