Peristiwa
Pegawai Kontrak DPUSDA Meninggal Tenggelam Di Sungai Gondanglegi

KABARMALANG.COM – Pegawai kontrak DPUSDA Kabupaten Malang, Tomy Fendy H, 40, meninggal setelah tenggelam di sungai.
Warga kawasan Pondok Pesantren Al-Rifa’i, Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Senin (26/4) siang, kali pertama yang melihat korban.
Warga di sana sempat geger dengan adanya seorang mayat pria hanyut di bantaran sungai di area itu.
Kemudian, ketahuanlah jasad pria itu bernama Tomy Fendy Hendrawijaksa. Korban warga Desa Pesanggrahan Kota Batu.
Dia juga merupakan pegawai kontrak Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Malang.
Salah seorang saksi mata, Muhammad Anas membenarkan. Mulanya ada seorang warga yang berteriak histeris karena melihat sosok mayat yang mengambang di sungai.
“Akhirnya bersama-sama kami naikkan ke daratan,” ucapnya.
Kabar Lainnya : 30 Personel Diturunkan Cari Remaja Tenggelam di Gedangan.
Tak selang lama ada juga warga yang menemukan motor tak bertuan yang terparkir di sebelah sungai. Letaknya 500 meter dari lokasi temuan jenazah Tomy.
Di dekatnya, juga ada satu buah tas warna biru dongker berisi beberapa barang dan identitas milik korban.
“Tasnya juga masih utuh tidak ada yang hilang,” ujarnya.
Saksi yang juga pegawai Pondok Pesantren Al-Rifa’i itu menduga korban jatuh ke aliran sungai akibat tidak sadarkan diri.
Sebab, jika dalam keadaan sadar, dia yakin yang bersangkutan tidak akan tenggelam. Karena sungai di sana tergolong sungai dangkal.
“Kedalamannya kurang dari satu meter atau se-paha orang dewasa. Jadi walaupun tidak bisa berenang tidak mungkin hanyut,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang rekan kerja korban, juga membenarkan identitas Tomy. Dia adalah pegawai kontrak Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya (DPUSDA) Air Kabupaten Malang.
Selain itu, ia juga merupakan anak Kepala Desa Bantur, Kecamatan Bantur. Wilayah kerjanya sehari-hari memang ada di Desa Ganjaran Gondanglegi.
Sepengetahuannya, teman kerjanya itu memang kerap mendadak pingsan. Hanya ia mengaku tidak tahu korban menderita penyakit apa.
“Terakhir sekitar 6 bulan yang lalu. Ketika naik sepeda motor tiba-tiba pingsan. Sekitar 2 jam akhirnya sadar dan normal lagi,” terangnya.

Inafis Polres Malang saat mendatangi TKP tenggelamnya pegawai kontrak DPUSDA sekaligus anak Kades Bantur. (Foto : Imron Haqiqi)
Dia menduga, pada saat sebelum kejadian, temannya itu mungkin berniat buang air di pinggir sungai yang ada di sana.
Namun kemungkinan besar akhirnya penyakitnya kambuh, dan dia hanyut terbawa arus.
“Mungkin mau buang air, tetapi akhirnya pingsan dan langsung tercebur,” akhirnya.(im/yds)
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Serba Serbi3 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi