Connect with us

Edukasi

Tinjau Sekolah Tatap Muka, Ini Catatan Wali Kota Malang

Diterbitkan

,

Tinjau Sekolah Tatap Muka, Ini Catatan Wali Kota Malang
Pelaksanaan sekolah tatap muka di SD N Kauman 1 Malang (Foto: Fathi)

 

KABARMALANG.COM – Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau pelaksanaan sekolah tatap muka perdana saat masa pandemi Covid-19 di Kota Malang, Senin (19/4) pagi.

Sutiaji meninjau pembelajaran luring di SD N  Kauman 1 Malang. Ia hadir untuk memantau pelaksanaan prokes sekolah tersebut.

Dari hasil sidak itu, Sutiaji memberikan sejumlah catatan beserta saran bagi pihak SD N Kauman 1 Malang.

“Sarannya yang pertama, agar tidak terjadi kerumunan saat keluar dan masuk sekolah, seperti di SD Kauman ini, karena  masuknya banyak,” ucap Sutiaji, Senin (19/4).

Kedua, apabila ada kelas pelajaran menyanyi, Sutiaji menyarankan para guru dan murid untuk menggunkan face shield.

“Namanya vokal kan harus tahu mimiknya. Sekolah harus menyediakan face shield, tapi yang ada nama siswanya, biar penggunaannya tidak bergantian,” terangnya.

Selanjutnya, Sutiaji menyarankan agar masuknya siswa ke dalam sekolah harus ada jeda waktu agar tidak terjadi kerumunan.

“Jika masuk barisnya tidak boleh berkerumun, jadi ada jeda waktu. Tadi sudah ada jeda waktu, intervalnya 15-30 menit,” tuturnya.

Begitu juga ketika keluar kelas, para guru harus memantau dan mengontrol siswa untuk keluarnya bergiliran, sehingga tidak membuat kerumunan.

Kabar Lainnya : Sekolah Tatap Muka Tunggu Zona.

Umi Kalsum, Kepala SD N Kauman 1 Malang mengamini. Ia akan menyerap apa yang menjadi catatan dan evaluasi dari Sutiaji.

“Temuan-temuan dari pak wali tadi akan kami benahi. Besok pagi bisa kami laksanakan lebih baik lagi,” terang Umi, Senin (19/4).

SD N Kauman 1 Malang memberikan jeda waktu masuk kelas bagi para siswanya, yakni 15 menit. Tujuannya agar tidak terjadi kerumunan.

“Di sekolah kami tata, itu kelas 1 ada 4 rombongan belajar, masuk jam 7 sampai 7.15 menit. Begitu seterusnya,” tuturnya.

Umi Kalsum mengatakan mayoritas wali murid telah sepakat sekolah tatap muka, akan tetapi masih ada segelintir yang masih khawatir untuk KBM luring.

“Saya punya 552 murid, yang belum isi form hanya 39 orang. Alasannya ada anggota keluarga yang punya riwayat penyakit komorbid. Mereka ini tetap kita layani pembelajaran secara daring,” tutupnya.

Dalam agenda peninjauan tersebut, turut hadir Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana, dan Kadinkes Kota Malang, Husnul Muarif.

Serta Ahmad Wanedi, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang dan Rokhmad, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang.(fat/yds)

Terpopuler

WeCreativez WhatsApp Support
Marketing Kabarmalang.Com