Connect with us

Serba Serbi

Dinsos-P3AP2KB Serius Menekan Angka Stunting di Kota Malang

Diterbitkan

,

IMG 20240920 065250
Ilustrasi gambar asap rokok

 

KABARMALANG.COM – Dinsos-P3AP2KB Kota Malang menekan angka stunting. Kasus stunting tersebut terbanyak di alami oleh anak.

Hal tersebut di sebabkan oleh asab rokok yang di lakukan orang tua hampir 97 persen.

Melalui Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito bahwa sebenarnya terkait hal tersebut.

Kota Malang telah memiliki Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 12 Tahun 2023 untuk membatasi kegiatan merokok.

Dan melindungi kesehatan anak-anak dari dampak buruk asap rokok.

Sebenarnya di anggap sangat penting dalam penerapannya.

Hasil evaluasi yang di lakukan menunjukkan hubungan kuat antara perokok aktif di rumah dengan tingginya angka stunting yang terjadi.

Dari beberapa rembuk stunting yang sudah di gelar di tahun kemarin, dampak rokok ada di urutan pertama. Sekitar  97 persen.

“Tapi di lain sisi, stunting itu juga bisa di sebabkan karena kekurangan energi kritis (KEK), kemudian pola asuh,” kata Donny.

Perwal tersebut sebenarnya mengatur dengan jelas batasan ruang untuk merokok.

Mulai harus berada di ruang terbuka atau tempat yang memiliki sirkulasi udara baik.

“Selain itu, tempat khusus merokok harus di lengkapi dengan informasi mengenai bahaya asap rokok dan tempat pembuangan puntung rokok,” terang Donny.

“Ini perlu di masifkan lagi untuk mengurangi paparan asap rokok yang dapat menyebabkan stunting pada anak-anak,” sambungnya.

Pihaknya menyebut telah menerapkan sejumlah program yang fokusnya untuk menekan angka stunting.

Mulai sosialisasi pencegahan pernikahan dini, pemberian vitamin B kepada remaja putri, sosialisasi oleh Duta Generasi Berencana (GenRe) ke sekolah-sekolah.

Hingga pengaktifan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang di implementasikan di beberapa kelurahan.

Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kota Malang turun. (*)

 

Advertisement

Terpopuler