Connect with us

Pemerintahan

Kabar Umroh Untuk Indonesia, Konjen RI Di Jeddah Menjawab

Diterbitkan

,

Kabar Umroh Untuk Indonesia, Konjen RI Di Jeddah Menjawab
Eko Hartono, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi. (foto : ist)

 

KABARMALANG.COM – Konsul Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi memberi kabar terbaru terkait umroh untuk warga Indonesia.

Dalam dialog produktif Kabar Kamis (20/10) oleh KPC-PEN, Eko Hartono Konsul Jenderal RI di Jeddah mengabarkan info terbaru dari Arab Saudi.

“Arab Saudi mempertimbangkan buka kembali pintu bagi jamaah umroh untuk ibadah,” ujar Eko.

Tetapi, ada hal-hal teknis yang harus terbahas antara Indonesia dan Arab, agar ada kabar baik soal umroh untuk warga Indonesia.

“Pertama, bagaimana sinkronkan kedua aplikasi pedulilindungi dan aplikasi serupa di Arab,” terangnya.

Menurut Eko, kombinasi aplikasi tersebut masih dalam tataran teknis. Namun, pada intinya, aplikasi ini harus bisa memberitahu status kesehatan calon jamaah kepada petugas di Arab.

Karena, otoritas di Arab Saudi sudah memastikan jamaah tanpa vaksin tidak mungkin bisa masuk Masjidil Harram.

Kemudian, kedua, Eko menyebut, walaupun ada peluang untuk umroh dengan karantina lima hari, visa aplikasi umroh untuk Indonesia, belum terbuka.

“Bagaimana bisa masuk ke Arab kalau visanya belum terbuka. Mohon tunggu sampai ada kesepakatan bilateral mengenai pelaksanaan umroh. Sehingga jamaah bisa berangkat,” tegasnya.

Kabar Lainnya : Karena Pandemi, Biro Umroh Merugi Rp. 140 Triliun.

Ketiga, calon jamaah umroh dari luar Arab Saudi harus memakai 4 vaksin. Yaitu, Pfizer, Moderna, Aztra Seneca, dan Johnson and Johnson.

Lalu, bagaimana dengan jamaah yang tidak memakai empat jenis vaksin tersebut. Eko menyebut, warga Indonesia yang memakai Sinovac dan Sinopharm masih berpotensi memenuhi syarat.

Karena, Sinovac dan Sinopharm, mendapat pengakuan dari WHO dan Arab Saudi.

“Tetapi, pengguna vaksin Sinovac-Sinopharm tetap harus dapat satu kali lagi booster vaksin satu dari empat vaksin yang dipakai Arab Saudi,” tambahnya.

Keempat, Eko memaparkan, sampai saat ini, petugas Arab Saudi belum bisa membaca sertifikat vaksin yang berlaku di Indonesia lewat pedulilindungi.

“Petugas Arab Saudi belum bisa membaca hasil barcode pedulilindungi. Masih belum bisa ada kepastian, kapan jamah umroh Indonesia bisa masuk ke Saudi. Karena, ini persoalan teknis,” ringkasnya.

Dalam diskusi ini, hadir pula Nur Arifin, Direktur Bina Haji dan Umroh Kementerian Agama.

Kemudian, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, serta Budi Darmawan Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji.(carep-04/yds)

Advertisement Gempur Rokok Ilegal Bea Cukai Malang
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

// width=
Marketing Kabarmalang.Com
Aktifkan Notifikasi OK Tidak Terimakasih