Olahraga
Wujudkan ASN Sehat, Dinkes Gelar Tes Kebugaran Jasmani
KABARMALANG.COM – Dinas Kesehatan Kota Malang berupaya mewujudkan aparatur sipil negara (ASN) Kota Malang yang sehat, bugar, dan produktif.
Dari situ diadakanlah agenda pengukuran kebugaran jasmani bagi para ASN, di Stadion Gajayana, Jumat pagi (27/11).
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 4 september 2020 lalu, setiap hari Jumat. Sampai hari ini yang terakhir,” kata Lilik Suharti, PJ Program K3 dan Olahraga Dinkes Kota Malang kepada Kabarmalang.com, di Stadion Gajayana, Jumat (27/11).
Lilik mengatakan agenda ini sejak awal ingin menyasar 2000 ASN Kota Malang. Untuk yang hari ini diikuti oleh 130 ASN.
Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas kerja ASN. “Kalau mereka itu sehat dan bugar, maka mereka fresh dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari,” imbuhnya.
Dirinya menjelaskan tahapan-tahapan dalam pengukuran kebugaran jasmani ini. Awalnya dengan pendaftaran di lokasi.
“Lalu mengisi lembar par-q test, seputar nama, instansi, tinggi badan, berat badan, suhu, nadi, dan mengisi kuesioner, terkait penyakit yang diderita,” terangnya.
Selanjutnya akan menemui tim dokter, untuk melakukan tensi darah. Dari situ untuk menyimpulkan peserta beresiko tinggi atau bukan.
“Kalau hasilnya resiko tinggi, teknik dalam pengukuran kebugaran, dengan metode berjalan selama enam menit. Itu juga sudah bisa terlihat saat par-q test,” jelasnya.
Kalau tidak beresiko tinggi, kata Lilik, peserta menggunakan metode lari sejauh 1,6 kilo meter.
Setelah diketahui mana yang beresiko tinggi dan tidak. Para peserta akan diberikan rompi dengan warna yang sesuai dengan resiko yang diderita.
“Nanti ada instruktur dari Dinkes yang memandu para peserta, bisa terlihat dari rompi, dan ada nomornya di dada rompi tersebut,” ungkapnya.
Kemudian instruktur akan mengabsensi dan memulai dengan melakukan teknik Baik Benar Terukur Teratur (BBTT).
“Pertama, peserta pemanasan dulu. Mereka perlu digerakkan biar tidak kaku. Kalau langsung jalan bisa cedera,” katanya.
Setelah pemanasan, baru masuk ke intinya yakni lari maupun jalan sesuai dengan golongan resiko.
“Jika bagian inti sudah selesai, baru pendinginan, dan melakukan pengukuran nadi,” tambahnya.
Selama kegiatan inti para instruktur mengukur capaian kebugaran para peserta. Nanti hasilnya akan dikirim oleh Dinkes kepada OPD masing-masing.
“Nanti hasil pengukuran kebugaran itu, kalau dia baik, dia dikasihkan terapi untuk latihan-latihan tersebut,” katanya.
Lilik menuturkan dalam agenda ini personil yang terlibat adalah instruktur, dua dokter, dan penanggung jawab program kesehatan olahraga dari puskesmas-puskesmas.
“Untuk hari ini, Dinkes bekerja sama dengan puskesmas dari Pandanwangi, Cipto Mulyo, dan Gribig. Kami sangat berterima kasih atas kerja samanya,” tutupnya. (fat/fir)
- Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
- Edukasi3 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
- Ekbis4 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
- Hukrim3 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
- Ekbis5 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
- Peristiwa3 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
- Edukasi3 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
- Serba Serbi4 tahun yang lalu
Pintu Tol Madyopuro Resmi Beroperasi