Ekbis
Harga Telur Ayam di Malang Tetap Melambung

KABARMALANG.COM – Harga telur ayam di Malang terus melambung pasca lebaran Idul Fitri. Pemantauan langsung dipeternak ayam petelur di Kabupaten Malang.
“Untuk konsentrat ayam layer harga jagung dua tahun ini nggak pernah turun, selalu diatas Rp5.000,” ujar Sunardi, pemilik ternak ayam petelur di Dusun Ampeldento.
Dia mengungkapkan sebelumnya harga pakan ternak untuk satu sak nya dengan berat 50 kilogram Rp350.000 – 380.000.
Tetapi sejak beberapa pekan terakhir ini, lanjut Sunardi harga melonjak hingga menyentuh angka Rp480.000 – 500.000 per saknya.
Kemudian, ditambah dengan kenaikan harga jagung, yang menjadi campuran pakan ternak naik hingga 50 persen.
“Harga jagung menentukan harga pakan 50 persen dari pakan campuran,” ucap Sunardi.
Selama ini Sunardi mengambil pakan ternak dari sejumlah perusahaan seperti Charoen Pokphand Tbk, Japfa Comfeed Tbk, Malindo Feedmill Tbk, dan Sierad Produce Tbk.
Dimana setiap bulannya ia membutuhkan 2,4 ton pakan setiap bulannya untuk 20.000 ekor ayam petelur miliknya.
“Per ekor standarnya 115 – 120 gram (pakan ternak) sesuai jenis stren, atau jenis ayamnya, kalau satu ekor 120 gram (total semua kebutuhan pakan ternak) sekitar 2 ton 400 kilogram untuk kebutuhan kandang intern,” katanya.
Dengan kebutuhan pakan ternak sebanyak itu maka dapat dihitung secara estimasi per kilogramnya sebesar Rp 10.000.
Hal inilah yang menjadi naiknya harga jual telur yang disuplai ke pedagang sejak 18 Mei 2022 lalu, sebesar Rp 24.500 per kilogramnya.
Pakan ternak ini hampir setengahnya untuk operasional peternak.
Dalam penyesuaian tersebut otomatis tidak mencukupi biaya operasional, sedangkan patokan harga operasional telur harga pakan dikalikan tiga.
“Seandainya harga pakan Rp7.000 contoh, dikalikan tiga ketemunya Rp 21 ribu, itu untuk pakan saja, belum penyesuaian kandang, bayar karyawan listrik, pajak juga. Makanya kenapa harga telurnya dituntut naik juga,” ucapnya.
Sunardi berharap pemerintah bisa melakukan intervensi terhadap harga pakan ternak, terutama komoditi jagung yang menjadi campuran tertinggi bahan pakan ternak.
“Harapannya supaya bisa bertahan harga jagung, kita tidak minta murah, petaninya kasihan nggak nutut produksi, minta harga yang wajar saja,” pungkas Sunardi. (carep01/fir)
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian Down, Mahasiswa UT Sambat
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Server Ujian UT Disoroti DPR RI
-
Ekbis3 tahun yang lalu
Pancasila Sebagai Landasan Dasar Negara
-
Hukrim2 tahun yang lalu
Merampok dan Memperkosa, Pria Donomulyo Didor
-
Ekbis4 tahun yang lalu
Sumber Gentong Buat Ngadem, WSG Pilihan Kuliner
-
Peristiwa2 tahun yang lalu
Kereta Tanpa Lokomotif Jalan Sendiri Dari Stasiun Malang Kota Baru
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Penundaan Ujian UT, Ini Kata Warek 3
-
Edukasi2 tahun yang lalu
Komisi X Minta UT Perbaiki Kualitas Server